Jumat, 02 Juli 2010

Fenomena Lawang dan Sumbul

Hai-hai-hai??? Sudah lama saya tidak meng-update blog saya. Akhirnya baru sekarang dah kelar juga. Tinggalkan pekerjaan sejenak, mari kita berpetualang melintasi rintangan-rintangan alam.Berantas semua penghalang. Tekatkan semangat “Ayo naik terus!!!!”.
Lawang dan sumbul.


 Pertama akan saya perkenalkan mengenai sebuah deretan pegunungan kecil yang memiliki banyak puncak yang tidak boleh kita lewatkan. YYYaaaah... sumbul and lawang.



Saya diminta oleh seseorang yang berkomentar di blog ini untuk memposting mengenai puncak gunung lawang dan gunung sumbul. Area ini terletak di desa selomanik, kecamatan kaliwiro, kabupaten wonosobo. Desa ini mempunyai area yang cukup luas. Desa selomanik selain terkenal dengan gunungnya, juga terkenal dengan makam tumenggung selomanik yang digunakan sebagai tempat ketumenggungan seelomanik pertama. Tumenggung selomanik juga tidak bisa dipisahkan dengan sejarah asal mula kota wonosobo.

Gunung ini berada di sebelah selatan desa. Jika dari kaliwiro sekitar 6-7 KM. Pemandangan selain dapat dinikmati dari puncaknya, juga bisa dinikmati dari jalan yang menghubungkan antara kecamatan kaliwiro dengan kecamatan kalibawang.

Ketinggian gunung tersebut terletak kira-kira 500-100 M diatas permukaan air laut. Dua buah puncak yang indah ini dapat ditempuh menggunakan satu jalur jalan saja. Tetapi berbeda belokan jika akan menuju puncak masing-masing.

Perjalanan untuk mencapai puncak membutuhkan tenaga dan perjuangan yang keras. Untuk mencapai puncak gunung sumbul, kita bisa melewati dua jalur, yaitu jalur ekstream dan jalur ringan. Jalur ekstream melewati bebatuan yang sekali-kali bisa memelesetkan kaki kita. Attention jalur ini sangat berbahaya bagi para pemanjat pemula. Dan jalur ringan dapat ditempuh dengan slowly tetapi membutuhkan perjalanan yang memutar.

Begitu juga dengan puncak gunung lawang. Mengapa disebut sebagai gunung lawang? Karena memang bentuknya menyerupai sebuah lawang (Pintu) yang sedang membuka. Jalan menuju gunung lawang sedikit ringan dibanding dengan jalan menuju sumbul.

Dari atas gunung, kita bisa melihat wilayah kecamatan kaliwiro dengan lebih luas. Kemiringan yang hampir 90’ derajat bisa membuat kita seperti berada pada sebuah pesawat terbang. Tetapi sangat berbahaya jika kita berada pada pinggir batu. Karena sewaktu-waktu, batu bisa patah.

Jika pemerintah lebih memodernisasi kawasan ini, mungkin gunung lawang dan sumbul bisa menjdi obyek wisata andalan kecamatan kaliwiro, dan mungkin juga bisa untuk menambah Devisa kecamatan/kabupaten. Sepanjang perjalanan, kita sering menemui seekor babi hutan yang sengaja disebarkan oleh pemerintah.

Di alam bebas seperti itu, masih banyak binatang-binatang yang dapat hidup dan beradaptasi. Tapi ini semua adalah tugas buat kalian! Kita wajib melestarikan keberadaannya.

Dunia rusak, siapa lagi kalau tidak kita yang berbuat? Dunia hancur, kemana lagi kita? Ke planetnya UFO?

Akhirnya???? Ngepostnya sudah dulu ya??? Tunggu post berikutnya yang tentunya akan lebih asyik dan mendidik. Bagi anda yang pelajar? Jangan segan-segan baca blog ini sampai habis. Malas membaca, sesat di jalan (kata mbah surip) ha...ha....ha?????

Design free web from blogspot.com by : septian008


Hak cipta hanya milik Allah SWT, jadi boleh copy paste tapi harap sertakan linkback ke blog ini!!!

1 komentar:

  1. Coba detailnya gunung lawang dan sejarahnya.. dan makam2 nya . Makasih

    BalasHapus

Berkomentarlah dengan bijak !! Karena perkataanmu mencerminkan kepribadianmu !!!